Menteri BUMN Erick Thohir mencerita pertemuan terakhirnya dengan Kobe Bryant. Setelah pertemuan itu, Erick Thohir bahkan berniat untuk mengundang Kobe Bryant ke Indonesia. Namun sayangnya, niat belum terealisasi, Kobe Bryant alami kecelakaan helikopter hingga tewas.
Kobe Bryant dinyatakan tewas setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh di Calabasas, California pada Minggu (26/1/2020) pagi waktu Amerika Serikat. Kobe Bryant disebut sedang bepergian bersama beberapa orang menggunakan helikopter pribadinya. Laporan sebelumnya dari TMZ menyebut, setidaknya ada lima orang yang meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Lima orang itu termasuk putri Kobe Bryant, Gianna Maria Onore atau akrab disapa Gigi. Namun, berita dari Time memberikan update soal jumlah yang meninggal, yakni menjadi sembilan orang. Sembilan orang itu terdiri dari delapan penumpang (termasuk Kobe dan putrinya) dan satu pilot.
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Los Angeles County Sherriff, Alex Villanueva. Namun, sejauh ini, Villanueva belum mengindentifikasi siapa ketujuh orang yang tewas tersebut. Sebelum alami kecelakaan helikoter, Kobe Bryant sempat bertemu dengan Erick Thohir.
Erick Thohir menceritakan bertemu dengan Kobe Bryant saat Finas Piala Dunia Basket 2019 di Cina. Erick Thohir menceritakan soal sosok Kobe Bryant. Menurut Erick Thohir, Kobe Bryant merupakan pribadi yang baik dan ramah.
"Saya terkejut sekali dan sangat berduka. Pertemuan terakhir saya dengan Kobe adalah pada saat Final piala Dunia Basket 2019 di Cina. Saat serah terima bendera tuan rumah Piala Dunia Basket 2023.
Beliau figur yang menyenangkan dan begitu ramah. Saat berbincang dengannya begitu akrab. Sebagai ambassador FIBA Dunia, saya sempat berpikir mengundang dia ke Indonesia untuk mempromosikan Bola Basket.
Tetapi ternyata kepergiannya begitu cepat. Kobe Bryant, Thank you for every contribution to the basketball community. Thank you for being a great person.
Rest in peace, Kobe Bryant. You will always be remembered and will continue to live on in all of our memories. My heart goes out to his family in these moments of grief.
#RIPKobeBryant" tulis Erick Thohir. Melansir Kompas.com Kathy Sonnad, warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kecelakaan, mengaku kaget karena kejadian berlangsung sangat cepat. Dikutip dari situs web Philly Voice, Kathy Sonnad berjalan keluar rumah pada pukul 09.40 waktu setempat.
Menurut dia, cuaca saat itu tidak bagus karena kabut sangat tebal. "Warga di sini sudah terbiasa melihat helikopter melintas di atas permukiman. Helikopter itu terbang seperti biasa dari arah barat ke timur. Namun, suara helikopter yang satu ini sangat tidak wajar," kata Kathy. "Suaranya sangat keras seperti helikopter sedang melintas tepat di atap rumah kami. Lima detik setelah mendengar itu, saya tidak lagi mendengar suara mesin. Tiba tiba sudah ada gumpalan asap," ujar Kathy.
"Sepuluh detik setelah keluar asap, tiba tiba terdengar suara ledakan yang sangat kencang," tutur Kathy. Hal senada juga diungkapkan saksi dari CBS NEWS, Gavin Mask. "Itu bukan ledakan biasa, suara yang ditimbulkan sangat kencang. Setelah mendengar itu, saya melihat asap di atas bukit. Tidak hitam, asap itu berwarna abu abu. Beruntung warga di sini tidak ada yang menjadi korban" kata Gavin.
Sebelum jatuh, helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant terbang sangat rendah. Hal itu diungkapkan saksi dari Los Angeles Times, Jerry Kocharian. "Suara dari helikopter itu tidak seperti biasanya dan terbang sangat rendah. Saya tidak bisa melihat dengan jelas karena memang kabut di sini sangat tebal," kata Jerry.
Dalam laporan jurnalis LA Times, Richard Winton, jarak pandang wilayah Calabasas saat kecelakaan terjadi hanya 60 kaki atau sekitar 18 meter pada pukul 09.52 waktu setempat. Dengan menggunakan teropong, Richard dapat melihat helikopter sudah berserakan menjadi banyak puing dan terbakar. Tidak lama kemduian, Richard melihat sekelompok petugas pemadam kebakaran sudah berada di lokasi.
Kepala Departemen Pemadam Kebakaran LA, Kapten Tony Imbrenda, mengakui kesulitan memadamkan api karena lokasi kecelakaan berada di perbukitan. "Kami mendapatkan laporan kebakaran sebelum pukul 10.00 di perbukitan. Ternyata kebakaran terjadi karena helikopter yang jatuh," kata Tony. "Lokasi kejadian sangat jauh dari pemukiman warga dan jalan raya sehingga kami harus berusaha keras untuk memadamkan api di sana. Tidak ada yang selamat dari kecelakaan ini," ujar Tony.*