Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) mengembangkan portal InaRISK. Portal tersebut menggunakan data serta engine yang telah dikembangkan UI pada portal SiCovid 19 dan selanjutnya dipakai di Portal InaRISK untuk menekan indeks risiko bencana sebagai pengembangan lebih lanjut dari Peta Daring Sebaran Covid 19 atau disebut SiCovid 19 yang rilis pada 19 Maret 2020 lalu. "Data yang digunakan InaRISK adalah data yang ada pada SiCovid 19, kami memberikan model builder yang dapat digunakan untuk generate model tersebut," ujar Inovator SiCovid 19, Ardiansyah di Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Ia menambahkan, BNPB telah mendapatkan engine nya sehingga BNPB dapat langsung melakukan update data baik yang masyarakat yang positif terinfeksi Covid 19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP). "Tim ahli dan peneliti UI juga tengah melakukan dua pengembangan pada SiCovid 19. Pertama, pengembangan peta jangkauan dan rerata waktu tempuh masyarakat menuju rumah sakit rujukan nasional," ucap Ardiansyah. Ardiansyah menjelaskan, peta tersebut dapat mengetahui wilayah mana saja yang tidak terlayani dengan baik, dilihat dari waktu tempuh menuju rumah sakit rujukan nasional.
"Kedua, analisis konsentrasi NO2 untuk mengetahui apakah physical distancing dan working from home, efektif dalam menekan mobilitas masyarakat," ujar Andriansyah. Portal InaRISK ( ) sendiri merupakan portal yang dimiliki BNPB untuk mengkaji risiko, serta memberikan gambaran cakupan wilayah ancaman bencana serta populasi terdampak untuk dapat mengurangi indeks risiko bencana. Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Abdul Haris menambahkan, pihaknya siap mendukung pemerintah dalam situasi pandemik global yang tengah terjadi saat ini.
"UI akan terus mendukung Pemerintah dalam menghadapi pandemik global yang terjadi, dengan menghadirkan tim ahli dan peneliti dalam membantu pengendalian persebaran virus Covid 19," katanya.