Ayam Cemani muncul sebagai bahan masak yang menjadi tantangan tersendiri bagi peserta MasterChef Indonesia. Pada MasterChef Season 7 episode 15 yang tayang Sabtu (14/11/2020) menghadirkan tantangan Dark Ingredients atau bahan masak berwarna hitam. Adit sebagai kontestan yang menang pada tantangan sebelumnya, diberi kesempatan untuk memilih bahan yang akan dimasak oleh kontestan lain.
Bahan yang dipilih yakni cokelat hitam, beras hitam, dan ayam cemani. Tak sedikit kontestan yang merasa bahwa ayam cemani adalah bahan makanan paling susah untuk diolah. Hal tersebut karena orang Indonesia masih jarang mengolah ayam cemani.
Lantas apa itu ayam cemani? Dikutip dari , ayam cemani atau ayam kedu yang disebut juga dengan ayam selasih ( Gallus gallus domesticus ) tergolong unik. Ayam cemani adalah ayam yang unik karena seluruh tubuhnya berwarna hitam, termasuk mata, tulang dan kukunya.
Selain itu, jengger bahkan lidah juga berwarna hitam. Sedang darahnya berwarna merah sampai merah tua. Cemani dalam bahasa sansekerta berarti hitam.
Ayam cemani mudah ditemukan di Kecamatan Kedu, Temanggung dan Kalikuto, Magelang, Jawa Tengah. Ayam cemani sebenarnya ayam lokal biasa yang mengalami mutasi gen. Kebanyakan vertebrata termasuk ayam memiliki gen yang dikenal sebagai endothelin 3 atau EDN3 yang fungsinya antara lain untuk mengontrol warna kulit.
Pada migrasi gen normal, endothelin memicu perpindahan melanoblast (sel sel yang menciptakan warna) ke sel di kulit dan folikel bulu. Tapi pada ayam cemani yang merupakan ayam dengan hiperpigmentasi, hampir semua endothelin bereaksi dan memicu melanoblast sampai 10 di atas normal dan mewarnai semua bagian pada ayam, dari mata, jeroan, daging, tulang sampai kuku ayam. Hal tersebut membuat semua bagian tubuh ayam ini berwarna hitam seperti benda yang terkena tir atau tinta cumi cumi yang pekat.
Ilmuwan vertebrata, Leif Andersen dari Universitas Uppsala, Swedia, mengatakan bahwa kasus mutasi gen mirip ayam cemani juga terjadi pada ayam svart hona yang gen kulitnya juga bermutasi menjadi berbulu lembut seperti kapas. Andersen mengatakan bahwa ayam cemani ini cukup beruntung karena mutasi genetik yang dialaminya hanya berpengaruh pada warna dan tidak pada kesehatan ayam. Ayam ini tidak bersifat endemik, karena jenis itu juga ditemukan di India dan dikenal sebagai ayam kadanath atau ayam kalimasi. Berbeda dengan ayam cemani di Indonesia, ayam kadanath dikonsumsi oleh penikmat kuliner di sana karena kandungan proteinnya tinggi, sedangkan lemak serta kolesterolnya rendah.
Mereka mengatakan bahwa daging ayam kadanath unik dan kaya rasa. Dikutip dari , daging ayam cemani mengandung banyak kalsium dan mineral yang diperlukan tubuh. Berdasar penelitian, daging ayam ini lebih banyak mengandung hemoglobin dibandingkan ayam kampung biasa.
Hal ini membuat daging ayam ini sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil. Daging ayam cemani kenyal dan berisi, tidak lembek, tidak mengandung banyak lemak seperti ayam ras. Ditambah nutrisi ayam kampung lebih tinggi dibanding ayam ras.
Harga ayam cemani jantan rata rata dijual Rp 2,5 juta per ekor. Sedangkan sepasang ayam cemani jantan dan bentina dewasa yang telah siap bertelur dihargai rata rata Rp 5 juta.