Satu di Antaranya Jangan Tonton Film Horor Solusi Masalah Kesehatan Mental di Masa Pandemi

Sebagian orang mengalami masalah kesehatan mental di masa pandemi covid 19. Misalnya,diliputi perasaan cemas takut tertular virus hingga masalah finansial. Adapula yang bosan karenahanya di rumah saja. Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si, Psikologyang jugaKetua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, mengatakan laporan sementara ada 14.619individu yang dilaporkan telah mengakseslayananyang diberikan psikolog klinis, baik dewasa dan anak anak.

Mereka mengaku mengalami dampak pandemi Covid 19. Sebanyak 57,6 persen masyarakat Indonesia yang melakukan swaperiksa yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia(PDSKJI), teridentifikasi memiliki gejala depresi akibat kondisi pandemi Covid 19. Ada empat masalah yang paling banyak ditemui saat pandemi, yakni kesulitan belajar, kecemasan, stres, dan gangguan mood, antara lain depresi karena takut tertular.

“Solusi sederhana dalam menanggulangi permasalahan mental adalah dengan berinteraksi dengan orang terdekatyang bisa dipercaya, untuk mengutarakan perasaan." "Sehingga beban yang ada dalam diri kita terasa lebih ringan,” ujar psikolog yang bisa disapa Gamayanti saat peluncuran Share The Love AIA, Selasa (20/10/2020). Ia mengatakan, kemampuan setiap orang untuk meregulasi dirinya berbeda beda.

Namun, sebagai mahluk sosiial, ketikakondisi pandemi di mana ada keterbatasan untuk bertemu, berinteraksi secara langsung, harus tetapmenjalin hubungan dengan orang tercinta, walaupun melalui virtual, telepon,video call dan lainnya. “Karena saat inisulit untukhangout di kafe,minum kopi bareng bareng. Tapidi tempat masing masing masih bisa ngobrol, aktivitas yang produktif dari hal kecilcontohnya masak, olahraga, yoga, nyanyi bersama, ada sesuatu yang dihasilkan. Walaupun tidak menghasilkan uang tapi penting untuk mendorong berpikir positif dalam menghadapi sama sama,” jelas Gamayanti. Sebaliknya, berhenti melakukan hal hal yang tidak perlu dan membuat suasana hati jadi tidak nyaman, cemas dan takut.

Termasuk membaca jangan berita yang berkonten negatif, jangan menonton film horor atau film yang mengundang perasaan sedih. “Pilih kegiatan yang menyenangkan saja. Termasuknonton film yangmenyenangkan, dan lucu,” ujarnya. Bila regulasi diri tetap tidakbisa menghilangkan rasa cemas, moodswing, Gamayanti menyarankan agar jangan raguuntuk mencari pertolongan ke ahlinya. Ke psikiateratau psikolog agar perasaan tidak nyaman, cemas tidak berlarut larut dan membuat depresi.

Head of Customer Office AIA Kathryn Monika mengatakan, selain memberikanjaminan perlindunganjiwa,Share The Love juga menjadi gerakan berbagi cinta dalam wujud proteksi jiwa, sehinggadapat memberikan kontribusi sosial dengan dampakpositif di tengah masyarakat yang harus terus beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid 19. Perubahan pola kehidupan di masyarakat yang sebelumnya dapat beraktivitas normal, bekerja di kantor, kini banyak yang harus menjalani hidup sepenuhnya di rumah di mana urusan pekerjaan menjadi tidakterpisahkan dengan urusan domestik rumah tangga. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat.Untukmendapatkan informasi lebih jauh tentang Share The Love bisa melalui situs AIAShareThelove.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published.