Dewasa ini makin banyak orang yang mulai 'melek' untuk berinvestasi. Dari banyaknya produk investasi, dua produk yang paling diminati saat ini adalah saham dan reksadana. Kedua produk ini memang mirip, tak heran banyak orang sulit untuk membedakannya.
Namun yang pasti, baik saham maumpun reksadana bisa sangat cocok untuk investasi jangka pendek. Karena keduanya sama sama bisa menghindarkan kita dari Nah, untuk kamu yang ingin berinvestasi pahami dulu perbedaan reksadana dengan saham berikut ini.
Pada investasi saham, uang diinvestasikan dalam masing masing saham. Sementara pada reksadana, akan diinvestasikan atau ditempatkan ke berbagai instrumen investasi pasar. Untuk investasi saham biasanya dikelola oleh investor langsung atau manajer keuangan yang profesional.
Sedangkan untuk reksadana dikelola oleh manajer reksadana. Ternyata, investasi saham relatif lebih berisiko daripada investasi reksadana. Hal ini dikarenakan invistor yang mengelolanya sendiri.
Padahal tak semua investor memiliki cukup pengetahuan dan waktu untuk memantaunya. Sementara itu risiko reksadana tersebar sesuai dengan instrumen investasi yang dipilih dan dikelola manager reksadana. Dalam investasi saham langsung, investor menjadi pemilik proporsional dalam perusahaan.
Sementara itu investor reksadana tidak. Investor saham mendapatkan surat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Perusahaan berhak memberikan suara mereka untuk sebagian keputusan.
Berbeda dengan reksadana, investor tidak akan diundang untuk memilih sehubungan dengan perubahan dalam investasi. Karena risiko pasar, investasi saham langsung lebih berisiko daripada reksadana. Selama waktu penjualan, sebuah saham dapat mengikis sejumlah kekayaan.
Padahal dalam durasi serupa, pengurangan nilai aset bersih reksadana relatif lebih kecil. Apa yang kamu lakukan saat sudah gajian? Umumnya setelah gajian, sebagian orang akan membelanjakan untuk hal hal yang diinginkan.
Padahal hal itu keliru, hal pertama yang harus dilakukan setelah gajian adalah membedakan kebutuhan dengan keinginan. Dari ini kita bisa mengetahui kemampuan finansial kita agar bisa berinvestasi. Ternyata ada cara mudah yang bisa dilakukan agar penghasilan kita mampu mencukupi semuanya.
Yaitu dengan cara membagi penghasilan menjadi tiga bagian utama. Living, playing dan saving, lalu bagaimana cara pembagiannya? Alokasikan 50% dari penghasilan.
Karena untuk pos living diperlukan untuk membayar kebutuhan seperti listrik rumah, biaya air, kos hingga makan. Alokasikan 20% dari penghasilan. Pos playing ini ibarat uang jajan dalam sebulan.
Kamu bisa menggunakannya untuk hangout, atau memenuhi hobi. Alokasikan 30% dari penghasilan. Yang terakhir adalah saving alias tabungan.
Uang inilah yang bisa kamu gunakan untuk berinvestasi. Jenis investasi yang kamu pilih bebas, bisa disesuaikan dengan tujuan keuangan. Apabila tujuan keuangan jangka panjang bisa memilih emas sebagai instrumen investasinya.
Sementara itu untuk jangka pendek dianjurkan untuk memilih reksadana pasar uang.