Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan, dampak pandemi corona atau Covid 19 ke ekonomi makin jadi karena orang miskin diprediksi bertambah lagi di 2021. Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan, jumlah orang miskin berpotensi naik setelah penghitungan awal tahun ini diyakini belum mencerminkan dampak Covid 19 seluruhnya. Tauhid mengatakan, perhitungan penduduk miskin di tahun 2020 yang dilakukan awal tahun itu belum mencerminkan situasi sebenarnya pandemi.
"Kami perkirakan di tahun 2021 penduduk miskin akan mencapai 10,5 persen atau tambah sekira 1 jutaan menjadi 28,37 jiwa," ujarnya dalam webinar, Senin (23/11/2020). Selain itu, meningkatnya jumlah kemiskinan asumsinya adalah akibat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tidak cukup kuat menahan laju penurunan konsumsi masyarakat, khususnya kalangan miskin dan rentan miskin. Jumlah pengangguran yang meningkat juga dinilai menimbulkan efek tambahan ke bertambahnya jumlah penduduk miskin tahun depan.
"Hal inilah yang pada akhirnya di tahun 2021 kami melihat memang terjadi peningkatan. Penduduk miskin jebol kembali di atas dua digit atau sekira 10,5 persen," kata Tauhid. Dia menambahkan, jumlah persentase kemiskinan sebesar 10,5 persen dari total penduduk Indonesia tersebut kembali lagi ke awal periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Ini yang saya kira kita akhirnya kembali ke periode awal masa pemerintahan Pak Presiden. Bahwa akhirnya tembus lagi penduduk miskin di atas 10 persen begitu," pungkasnya.